TUGAS SOFTSKILL 2- TEORI ORGANISASI UMUM 2
TUGAS SOFTSKILL 2
TEORI ORGANISASI UMUM 2
1. Produsen dan Fungsi produks
Produsen dalam ekonomi adalah orang yang
menghasilkan barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan. Orang yang memakai
atau memanfaatkan barang dan jasa hasil produksi untuk memenuhi kebetuhan
adalah konsumen.
Tingkat produksi optimal atau Economic
Production Quantitiy (EPQ) adalah sejumlah produksi tertentu yang
dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan (Yamit, 2002). Metode EPQ
dapatdicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya
penyimpanan(carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimum. Artinya,
tingkat produksi optimal akan memberikan total biayapersediaan atau total
inventori cost (TIC) minimum.
Tingkat produksi optimal atau Economic Production Quantity (EPQ)
EPQ adalah sejumlah produksi tertentu yang dihasilkan dengan meminimumkan total biaya persediaan. Metode EPQ dapat dicapai apabila besarnya biaya persiapan (set up cost) dan biaya penyimpanan (carrying cost) yang dikeluarkan jumlahnya minimun. Artinya, tingkat produksi optimal akan memberikan total biaya persediaan atau total inventori cost (TIC) minimum.
Metode EPQ mempertimbangkan tingkat persediaan barang jadi dan permintaan produk jadi. Metode ini juga mempertimbangkan jumlah persiapan produksi yang berpengaruh terhadap biaya persiapan.
Metode EPQ menggunakan asumsi-asumsi sebagai berikut:
- Barang yang diproduksi mempunyai tingkat produksi yang lebih besar dari tingkat permintaan.
- Selama produksi dilakukan, tingkat pemenuhan persediaan adalah sama dengan tingkat produksi dikurangi tingkat permintaan.
- Selama berproduksi, besarnya tingkat persediaan kurang dari Q (EPQ) karena penggunaan selama pemenuhan.
Persediaan produk dalam suatu perusahaan berkaitan dengan volume produksi dan besarnya permintaan pasar. Perusahaan harus mempunyai kebijakan untuk menentukan volume produksi dengan disesuaikan besarnya permintaan pasar agar jumlah persediaan pada tingkat biaya minimal. Menurut . Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya. Penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja.
Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
- Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan
rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost). Ketika biaya
persiapan produksi merupakan biaya yang harus dikeluarkan sebelum produksi
berlangsung. Biaya ini timbul karena perusahaan memproduksi sendiri bahan
baku yang akan digunakan. Biaya ini terdiri dari : (1) biaya mesin-mesin
menganggur, (2) biaya persiapan tenaga kerja langsung, (3) biaya
scheduling, (4) biaya ekspedisi dan sebagainya.
Biaya penyimpanan terdiri atas biaya yang-biaya yang bervariasi secara langsung dengan kuantitas persediaan.
- Biaya fasilitas-fasilitas penyimpanan (termasuk penerangan, pemanas atau pendingin)
- Biaya modal (opportunity cost of capital)
- Biaya keusangan
- Biaya perhitungan fisik dan konsiliasi laporan
- Biaya asuransi persediaan
- Biaya pajak persediaan
- Biaya pencurian, pengrusakan atau perampokan
- Biaya penanganan persediaan, dan sebagainya.
- Least Cost Combination
Penggunaan kombinasi faktor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.
Dalam rangka untuk menentukan kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu, kita harus mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan dan juga harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah dipelepasannya. 10.000 untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit modal dan. 200 per unit tenaga kerja. Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan alternatif sebelumnya.
- Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu.
- Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan mengamankan 50 unit tenaga kerja.
- Untuk menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada tenaga kerja.
Dengan menggabungkan isoquant dan garis harga faktor, seseorang dapat mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan output.
- Macam-Macam Ongkos
Macam-macam ongkos diantaranya sebagai berikut :
a) Total Fixed Cost (Onkos Total Tetap)
Total Fixed Cost atau yang disebut juga ongkos total tetap adalah jumlah ongkos yang tetap dan yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Sebagai contohnya adalah sewa, penyusutan dan sebagainya.
b) Total Variabel Cost (Ongkos Variabel Total)
Total Variabel Cost atau bisa juga disebut ongkos variabel total adalah jumlah ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkah yang dihasilkan. Sebagai contohnya adalah tenaga kerja, ongkos bahan mentah dan sebagainya.
c) Total Cost (Ongkos Total)
Total Cost atau yang lebih dikenal sebagai Ongkos total adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos variabel.
TC = TFC +
TVC
d) Average Fixed Cost (Ongkos Tetap Rata-rata)Average Fixed Cost atau bisa juga disebut ongkos tetap rata-rata adalah ongkos tetap yang dibebankan kepada setiap unit output.
AFN = TFC =
Q = TINGKAT OUTPUT Q
e) Average Fixed Cost (Ongkos Variabel Rata-rata)Average Fixed Cost atau yang lebih dikenal sebagai ongkos variabel rata-rata ini adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output.
AVC = TVC Q
f) Average Total Cost (Ongkos Total Rata-rata)Average Total Cost atau bisa juga disebut dengan ongkos total rata-rata adalah suatu ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output.
ATC = TC Q
g) Marginal Cost (Ongkos Marginal)Marginal Ongkos atau bisa juga disebut dengan ongkos marginal yaitu tambahan atau berkurangnya suatu ongkos total karena bertambahnya ataupun berkurangnya suatu unit output.
MC = TC =
TVC Q Q
Ongkos Produksi dapat dibedakan menjadi :a) Ongkos Produksi Jangka Pendek
Didalam suatu ongkos produksi jangka pendek sebuah perusahaan sudah mempunyai peralatan-peralatan untuk produksi seperti halnya mesin, gedung dan tanah. Masalah yang perlu diperhatikan didalam ongkos jangka produksi pendek ini adalah bagaimana mengatasi masalah kebijakan bahan baku, tenaga kerja dan sebagainya ini adalah merupakan ongkos variabel. Jadi didalam ongkos produksi jangka pendek ini juga terdapat ongkos tetap dan ongkos variabel.
b) Ongkos Produksi Jangka Panjang
Didalam ongkos produksi jangka panjang ini sebuah perusahaan dapat menambah semua faktor produksi, sehingga tidak ada yang namanya ongkos tetap didalam ongkos produksi jangka panjang. Semua pengeluaran didalam ongkos jangka panjang ini merupakan ongkos variabel.
- Kurva Ongkos
- Penerimaan (Revenue)
- Total Revenue (TR) adalah penerimaan total dari hasil penjualan output.
- Average Revenue (AR) adalah penerimaan per unit dari penjualan output.
- Marginal Revenue (MR) adalah kenaikan atau penurunan penerimaan sebagai akibat dari penambahan atau pengurangan satu unit output.
Bentuk-bentuk kurva TR, MR, AR tergantung dari jenis pasarnya sebagai berikut :
Pasar Persaingan Sempurna
Dalam pasar ini harga ditentukan oleh pasar. Sifat-sifat dari konsep revenue sebagai berikut :
- Total Revenue naik pada saat Eh dari kurva permintaan (AR) lebih dari 1 yang berarti penurunan harga 1 %, berakibat kenaikan permintaan lebih dari 1 %.
- Total Revenue maksimum pada Eh = 1.
- Total Revenue turun pada saat Eh < 1 yang berarti penurunan harga 1 % berakibat kenaikan permintaan kurang dari 1 %.
- Keuntungan Maksimum
Terdapat tiga pendekatan perhitungan pendapatan maksimum, yaitu :
- Total penerimaan (Total revenue : TR),
dimana mula-mula TR naik sangat cepat, (akibat pengaruh monopoli) kemudian pada titik tertentu mulai menurun (akibat pengaruh persaingan dan substansi).
2.Penerimaan rata-rata (Avarage Total revenue: AR),
Yaitu rata-rata penerimaan dari per kesatuan produk yang dijual atau yang dihasilkan, yang diperoleh dengan jalan membagi hasil total penerimaan dengan jumlah satuan barang yang dijual.
3.Penerimaan Marginal (Marginal Revenue : MR),
Yaitu penambahan penerimaan atas TR sebagai akibat penambahan satu unit output. Dalam pasar persaingan sempurna MR ini adalah konstan dan sama dengan harga (P), dan berimpit dengan kurva AR atau kurva permintaan, bentuk kurvanya horizontal. Dalam pasar persaingan tidak sempurna MR, menurun dari kiri atas kekanan bawah dan nilainya dapat berupa :
- Positif
- Sama dengan nol
- http://fcaesaraviandi.blogspot.co.id/2015/06/teori-tentang-produsen-dan-fungsi.html
- http://ferybisnissukaku.blogspot.co.id/2010/05/produksi-optimal.html
- https://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/produksi-optimal-dan-least-cost-combination/
- https://idadwiw.wordpress.com/2012/06/30/macam-macam-ongkos-dan-kurva-ongkos/
- http://hendiprass.blogspot.co.id/2012/06/tgs-7-penerimaan-revenue_29.html
Komentar
Posting Komentar